Calon Idol K-Pop Banyak Yang Bunuh Diri, Kenapa?
Mengapa banyak problem idol dan kandidat Idol KPop yang bunuh diri?
Sekilas pola hidup para artis idol Korea terlihat glamor. Namun bekerjsama di balik itu semua ada hujan air mata yang mesti mereka sembunyikan dari hadapan publik.
Idol di Korea Selatan ialah suatu pekerjaan yang sungguh berat. Pada biasanya para idol sebelum diorbitkan oleh Entertainment Company yang menaunginya mesti berjuang menjalani pendidikan selama lebih dari 5 tahun. Bahkan tidak jarang para bakal idol mesti menanti sampai belasan tahun.
Sulli (Fx) source kpop.asiachan.com |
Nah, pendidikan idol juga bukanlah pendidikan gratis. Mereka tetap mesti mengeluarkan duit dalam jumlah yang sudah diputuskan untuk menjalani kursus-kursus yang mereka ikuti. Jika mereka dari keluarga tajir dan bisa mengeluarkan duit tunai, it's fine. Tapi kalau mereka tidak dapat membayarnya, maka mereka mau tidak mau mesti berhutang pada perusahaan yang menaungi mereka.
Hutang yang dibebankan pada para kandidat idol itu nantinya mesti dibayar sehabis mereka debut (di orbitkan). Kaprikornus jangan anggap para idol K-POP yang sudah diorbitkan dengan wah itu mereka eksklusif kaya mendadak. Bisa jadi, selama beberapa tahun mereka terjebak hutang. Bahkan besar kemungkinan hutang perusahaan itu justru malah bertambah nominalnya dikala mereka sukses debut. Terutama untuk membayar rekaman video musik, kru, dan juga kostum.
Jadi intinya, menjadi idol di Korea itu bukanlah suatu pekerjaan yang gampang. Mereka mesti berkompetisi dengan ribuan kontestan cuma untuk debut. Setelah debut-pun problem mereka belum sepenuhnya berakhir. Mereka masih mesti menjalani kerja extra keras untuk sekedar mendapat honor pertama.
Nah dari sini saja kita bisa pahami, seberapa berat beban hidup mereka, masuk akal apabila mereka stress bahkan dari awal-awal karir. Itu belum ditambah dengan beban kerja, nyinyiran netizen, skandal, dan lain sebagainya.