Lobster, Makanan Para Pesakitan Yang Menjadi Makanan Mewah
Kemungkinan tiap orang berbeda-beda, tetapi lobster yaitu masakan langka di rumah pada biasanya orang sebab harganya yang terbilang sungguh sangat mahal. Googling saja Lobster Resto. Mereka mengenakan harga ratusan ribu untuk lobster bakar yang cukup kecil. Sejujurnya, siapa yang akan mengeluarkan duit semua itu untuk sejumlah kecil daging?
Tapi izinkan saya menginformasikan Anda bahwa lobster yang sering saya nikmati selaku suguhan makan malam glamor bukanlah kelezatan yang langka di masa lalu. Sebenarnya, jauh lebih usang dari itu lobster dianggap masakan sampah.
Jadi, bagaimana lobster berubah dari seporsi masakan tak berguna menjadi sajian makan malam glamor yang dimakan kaum elit? Nah, untuk mencari tahu Anda mesti mendengar beberapa sejarah, dan terima kasih terhadap Business Insider dan History Channel, sebab kami sudah mendapat isu bermanfaat.
Sebelum lobster menjadi sajian makan malam kaum elit
Hal ini… berawal di saat pemukim Eropa pertama kali tiba ke Amerika Utara, mereka menyampaikan bahwa ada terlalu banyak lobster yang terbuang sehingga mereka akan menumpuk setinggi dua kaki dan terdampar di Massachusetts Bay Colony. Bayangkan saja, tumpukan lobster di atas lobster di atas lobster.
Dan alih-alih memicu lobster selaku ekspo masakan maritim dan peringatan menyerupai clambake, mereka justru sungguh aib untuk mengkonsumsi apa yang mereka sebut, “kecoak laut”. Makhluk bercangkang keras ini bahkan digunakan selaku pupuk dan umpan ikan sebab jumlahnya sungguh banyak.
Lobster dulunya juga dimengerti selaku masakan orang miskin sebab melimpahnya lobster di saat itu mempermudah orang yang tidak mempunyai duit untuk mendapat keperluan protein mereka. Faktanya, lobster ini dijadikan masakan para tahanan, buruh, dan budak.
Namun, semua ini mulai berubah pada pertengahan tahun 1800-an imbas dari masakan kaleng dan kereta api. #teknologi
Lobster: Pixabay |
Lobster bahwasanya menjadi salah satu produk kaleng paling terkenal di pasaran di saat itu. Dan walaupun lobster kaleng kedengarannya tidak terlampau segar dan menawan bagi saya, saya rasa Anda mesti mengerjakan apa yang mestinya Anda jalankan kalau Anda tidak berada di akrab pantai timur dan mengharapkan seafood yang murah.
Dengan harga tiket kereta api yang terjangkau, semakin marak orang yang juga pergi ke kota-kota New England.
Hal inilah yang menghasilkan lobster segar menjadi lebih populer, sebab undangan pasar yang gres ini, pada tahun 1880-an kedai makanan dan pasar sanggup memaksimalkan harga. Makara pada Perang Dunia II, lobster dianggap selaku masakan yummy dan akibatnya, apa yang dulunya ialah masakan orang miskin menjadi cuma terjangkau bagi mereka yang lebih kaya.